JANGAN GOYAH DENGAN PILIHANMU


Sudah lama tidak bersua diblog wkwk.
Jadi kali ini saya akan berbagi pengalaman mengenai perjalanan menuju bangku kuliah.
Selamat membaca :)

1 tahun lalu saya merasakan perlawanan di dalam diri. Sensitif terhadao orang sekitar, tidak ingin mendengarkan perkataan orang sekitar. Dan saya merasa hidup saya hanya untuk saya saja.

Mungkin ini hal yang berbeda dengan kalian, saya bukan tidak llulur bersurat, tapi saya tidak lulus dalam hal meminta izin kepada orang tua saya. Mungkin kalian mengerti apa yang saya maksud.

Dari kelas 10 SMA, saya berambisi untuk berkuliah dikampus pertanian terbaik di Indonesia. Usaha untuk meraihnya pun sudah saya lakukan. And finally... bahagua sekalu saat melihat nama saya dinyatakan lulus. Bahagia bukan main.

Dan... disinilah permasalahan dimulai.
Saya berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat izin dari orang tua saya, dan tetapi saya gagal. Apakah saya marah? Saya sempat marah, kesal dengan diri saya sendiri, menangis dibelakang, dan saya tidak akan bisa mendeskripsikan kekecewaan pada saat itu.

Di lain sisi, Alhamdulillah saya terlebih dahulu lulus di sekolah kesehatan dibawah kementerian dan sekolah tinggi agama negeri. Tapi hal tu tak membuatku untuk mengobati kekecewaan ini.

Saya sadar, saya merasa jadi orang yang tak pandai bersyukur. Menjadi orang yang keras, menjadi orang yang egois. Yang hanya fokus dengan keinginan semata.

Beberapa hari setelah pengumuman itu, saya merenungi, mencari apa yang menjadi alasan jalan yang dipilih orang tua saya, saya intropeksi diri. Dan pada akhirnya saya tersadar, saya harus ikhlas.

Apakah saya bahagia? Sungguh bahagia, ketika raut bahagia diwajah orang tua saya ketika saya mengangguk menyetujui untuk masuk ke sekokah kesehatan. Iya saya tau, orang tua berhak berharap kepada seorang anak.

Dan disinilah saya mulai untuk berubah, mengubah pola pikir saya, mengubah diri saya agar tidak lagi egois. Dan perlahan hati ini mulai sembuh.

Inilah masa-masanya saya goyah dengan hal kecil sekalipun. Diterpa dengan rasa iri dan minder. Haha, ini sedikit lucu jika saya ingat. Jadi, dihari itu seperti biasa saya melihat aktivitas orang-orang di Instagram. Dan... ketika melihat twibbon salah satu kampus impian dulu hati ini kembali goyah.

Sebenarnya banyak hal yang terkadabg membuat saya goyah. Tapi yang bisa melawannya hanya diri saya.

Hari-haru terlewati seperti biasa, beradaptasu dengan lingkungan bary, mencoba menciptakan suasana nyaman dakam diri saya sendiri. Dan mencoba untuk menikmati dan lebih bersyukur.

Saya bisa berceruta seperti ini, karena saya mengalaminya. Ubahlan mindset diri kalian. Jika kau sudah diberi jalan oleh Allah, maka telusurilah jalan tersebut sampai tuntas. Allah memberikan apa yang kita butuhkan, tapi bukan apa yang kita inginkan. Jangan egois, karena hidup bukan milik diri sendiri, tetapi cobalah untuk memikirkan orang sekitar kita : orang tua, keluarga dan lain-lain.

Dan... kalian harus percaya bahwa betapa indahnya rencana Allah. Sangat indah :)

Setiap orang punya jalan tempuh yang berbeda-beda, jangan pernah untuk berhenti sanpai kau menemukan kesuksesanmu. Jatuh? Bangunlah... jangan pernah merasa bahwa kau lah orang yang terjatuh di dunia ini. Ayo bangkit!!! Nikmati setiap perjalanan hidupmu.

Dan ingatlah...
"TIDAK PERLUS SIRI PADA REZEKI ORANG LAIN, ALLAH MAHA ADIL DAN REZEKI ITU TIDAK AKAN PERNAH TERTUKAR"

SUKSES ITU BISA DIMANA SAJA.
TIDAK BERGANTUNG DENGAN APAPUN, TAPI DENGAN DIRIMU SENDIRI. BUKTIKAN!
DAN JIKA BERLIAN AKAN TETAP MENJADI BERLIAN WALAUPUN DIDALAM LUMPUR SEKALIAN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Tulis Ikmiah Tentang Korupsi

Cerpen Sekadar Endapan dan Ampas Kopi - Ranty Fitriani

KU SAMBUT SERUANMU, HIDUP MAHASISWA!!!