PENYULUHAN SERENTAK DAN BAKSOS HARI KESEHATAN NASIONAL POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

Hallo good people's......
Jadi gini aku mau share pengalaman saat kegiatan kepanitian pertamaku di BEM.
Tanggal 25-26 November 2017 kemarin adalah acara kegiatan Penyuluhan serentak dan Bakti sosial dalam memperingati hari kesehatan nasional yang diselenggarakan oleh BEM-KM Poltekkes Kemenkes Palembang yang dilaksanakan di Lorong Jayalaksana 3-4 ulu kertapati Palembang.


Letak lokasi yang tak jauh dari pusat kota, membuatku berekspetasi sebuah lokasi yang tidak begitu memprihatinkan. Dan realitanya, ini semua keluar dari jangkauan pemikiranku.

Lokasi yang dikelilingi dengan banyaknya sampah, perilaku buang air besar sembarangan masih dipraktikkan dalam keseharian, jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, kurangnya edukasi dan lain-lain membuat hati ini bersikeras untuk memikirkan jalan keluar dari problem ini. Dan uniknya, problem dan kondisi lingkungan seperti ini tertutupi oleh gedung-gedung tinggi indah, sehingga tampak semua begitu baik-baik saja.

Kegiatan dihari pertama adalah kegiatan bakti sosial, dimana panitia dan volunteer bersama-sama membersihkan lingkungan yang penuh dengan sampah, hampir disetiap rumah terlihat banyak tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja. Dari sini saya sadar, disinilah peran pemuda dibutuhkan sebagai penggerak demi membawa perubahan gaya hidup dilingkungan tersebut. Terdapat 4 RT dilorong jayalaksana, dan setiap RT dibagi beberapa kelompok dan bertanggung jawab atas kebersihan RT-nya masing-masing.
Terdapat 1 buah mushollah yang mungkin kondisinya tidak begitu baik, mulai dari lantai kayu yang agak rapuh, ataupun kondisi perlengkapan dimushollah tersebut disini kami sebagai volunteer berusaha membersihkan mushollah hingga layak digunakan dan berusaha melengkapi al-quran, iqra, buku bacaan agama, dan alat sholat atas bantuan dari donatur yang sudah berkontribusi dalam kegiatan penyuluhan dan baksos ini.

Canda tawa anak-anak kecil disana membuat kami terhibur diselah kegiatan. Jumlah anak kecil yang begitu banyak. Saya memperhatikan anak-anak dilingkungan tersebut dan saya mendapat beberapa kenyataan mengenai mereka. Mereka semua masih belum mendapatkan didikan perilaku hidup bersih dan sehat dari orangtua mereka, masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah dan masih sangat membutuhkan edukasi. Apakah ini banyangan penerus bangsa ini? Bagaimanakah mereka dapat mengendalikan negeri ini? Siapa yang akan bergerak membantu mencerdaskan anak bangsa ini yang butuh akan edukasi? Kalau bukan kita mencoba untuk menerobos masalah ini, siapa lagi?

Dihari kedua, adalah puncak dari kegiatan ini. Dimulai dengan kegiatan senam bersama, berbagi sarapan sehat, kegiatan perlombaan makan buah dan lomba memungut sampah dan Kegiatan berbagai penyuluhan, baik dari pemeriksaan tumbuh kembang bayi, tensi darah, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan gigi, konsultasi obat-obatan, konsultasi gizi dan lain-lain. Antusias masyarakat sangat besar, mereka semua berbondong-bonding datang dan mengantri untuk memeriksakan diri.

Ditengah kegiatan pemeriksaan berlangsung, mataku hanya tertuju dengan bapak tua bertopi dan berbaju hitam yang dituntun oleh seorang anak gadis untuk memeriksa kesehatannya, bapak terlihat sangat sulit untuk berjalan. Pikirku, bapak ini mungkin menderita asam urat ataupun diabetes. Satu demi satu pos pemeriksaan dilewatinya, dan saat dipos terakhir aku mengamatinya lebih dalam, dan rasa ingin tahu ku hadir begitu saja. Saat ku tanya berapa kadar gula darah dan asama uratnya? Dia mencoba menjelaskan dan dia menunjukkan tangannya yang terlihat begitu tak baik-baik saja. Tangan yang kaku, keras dan sedikit mengelupas. Bapak itu menjelaskan bahwa saat dites utk mengetahui kadar gula darahnya, tangannya tidak dapat mengeluarkan darah, karena saking kerasnya kulit tangan yang mengelupas itu, bahkan sudah tiga kali dicoba. Saat ditanya kenapa tidak mencoba memeriksakan ke puskesmas terdekat, bapak itu berkata kalau dia takut, dan tidak ada yang menemaninya untuk berobat.

Kesehatan memanglah hal yang penting, dan seharusnya negara dapat memberikan solusi mengenai hal ini? Apakah rakyat yang tidak mampu tidak bisa menikmati fasilitas kesehatan? Sebenarnya ini hal rumit, dan sulit untuk dimengerti. Dan nyatanya, jangankan didesa kecil, dipinggir kota besarpun hal seperti ini masih menjadi masalah yang tak teratasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Tulis Ikmiah Tentang Korupsi

Cerpen Sekadar Endapan dan Ampas Kopi - Ranty Fitriani

KU SAMBUT SERUANMU, HIDUP MAHASISWA!!!